Mesin Pendingin

Mesin Pendingin

Assalamu'alaikum Wr . . . Wb . . .
Kali ini kita akan membahas tentang mesin pendingin,
Berguna kali buat para pelajar,,

baca lah isi  artikel ini saya akan membahas tentang Defenisi Mesin Pendingin.

Langsung saja..

Kalau saya banyak cerita pasti sobat jadi malas Membaca artikel ini. Langsung saja..

Defenisi Mesin Pendingin

Mesin pendingin adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang paling banyak digunakan adalah sistem kompresi uap. Secara garis besar komponen sistem pendingin siklus kompresi uap terdiri dari:

Kompressor

Tugas kompressor adalah “mengangkat” refrigeran dari evaporator, mengkompres, dan “mendorongnya” ke kondensor. Kompressor ini harus menjaga tekanan evaporator tetap rendah agar refrigerant bisa menguap dan tekanan kondensor tetap. Untuk melakukan tugas ini kepada kompressor kita berikan energi listrik yang akan diubahnya menjadi mekanik untuk melakukan kompresi. Bisa dikatakan, kompresor adalah bagian utama dari suatu SKU. Jika dibandingkan, harga kompresor mencakup 30-40% dari total harga satu unit SKU.

Di pasaran tersedia banyak jenis kompressor yang umum digunakan pada SKU. Masing-masing tentunya akan memiliki kelebihan dan kelemahan. Bagaimana memilih kompressor yang sesuai tergantung kepada spesifikasi yang diinginkan. Berdasarkan prinsip kerjanya secara umum kompressor dapat diklassifikasikan atas dua jenis, yaitu: tipe perpindahan positif (positive displacement) dan Roto-dynamic. Masing-masing bagian ini masih dapat dibagi lagi.

Setelah langkah ini selesai, maka proses akan diulang lagi. Sebenarnya jika melihat proses ini, aliran fluida pada kompressor ini tidaklah kontinu tetapi terputus-putus. Tetapi karena frekuensi terputusnya sangat tinggi, aliran akan kelihatan tidak terputus atau kontinu. Sementara pada kompressor type roto-dynamic tekanan refigeran dihasilkan dengan mengubah energi kinetik dengan menggunakan elemen yang berotasi. Oleh karena ini, aliran fluida pada kompressor tipe ini termasuk kontinu.


Kondensor


Kondensor adalah APK (Alat Penukar Kalor) yang berfungsi mengubah fasa refrigeran dari kondisi superheat menjadi cair, bahkan kadang sampai kondisi subcooled. Untuk mengingatkan kembali, ingat lagi diagram Ph, tugas dari kondensor adalah mengantar refrigeran dari titik 2 (setelah melalui kompressor) sampai ke titik 3 (sebelum masuk ke katup expansi). Proses ini adalah proses membuang panas pada tempertur kondensasi, yang diasumsikan konstan.

Medium pendingin yang biasa digunakan untuk melakukan tugas ini adalah udara lingkungan, air, atau gabungan keduanya. Masing-masing medium ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pembagian kondensor berdasarkan medium yang digunakan dapat dibagi atas 3 bagian, yaitu:

(1) Kondensor Universitas Sumatera Utara berpendingin udara,
(2) Kondensor berpendingin air, dan 
(3) Kondensor berpendingin gabungan (Evaporative Condenser).

Jika medium yang digunakan adalah udara, kelebihannya adalah tidak diperlukan pipa untuk mengalirkannya dan tidak perlu repot untuk membuangnya karena setelah menyerap panas bisa langsung dilepas ke udara lingkungan


Kelemahannya, udara tidak mempunyai sifat membawa dan menghantar panas yang baik. Oleh karena itu diperlukan usaha yang lebih untuk mengalirkan lebih banyak udara. Bisa dipastikan kondensor dengan medium pendingin udara umumnya digunakan pada siklus refrigerasi dengan kapasitas pendinginan yang kecil. Sementara jika medium pendigin yang digunakan adalah air, kelebihannya adalah air mempunyai sifat membawa dan memindahkan panas yang jauh lebih baik daripada air. Oleh karena itu tidak dibutuhkan peralatan yang besar untuk proses perpindahan panas. Tetapi air tidak boleh dibuang begitu saja ke lingkungan. Misalnya setelah digunakan sebagai pendingin kondensor air akan menjadi panas dan tidak bisa dibuang begitu saja ke sungai atau danau, bisa-bisa terapung semua nanti ikan yang ada di situ. Untuk menghindari efek lingkungan ini, biasanya kondensor berpendingin air dilengkapi dengan cooling tower yang fungsinya mendinginkan air panas yang berasal dari kondensor dengan menjatuhkannya dari suatu ketinggian agar dapat didinginkan oleh udara. Oleh karena itu biaya awal kondensor berpendingin air ini biasanya lebih besar tetapi biaya operasionalnya kecil, oleh karena itu sistem ini biasanya digunakan pada SKU dengan kapasitas besar. Pada evaporative kondensor air dan udara digunakan untuk mendinginkan kondensor. Air disiramkan ke pipa-pipa kondensor dan udara juga ditiupkan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya penguapan di permukaan kondensor. Karena panas penguapan air sangat tinggi, dan ini diambil dari refigeran melalui dinding pipa maka jenis ini akan mempunyai koefisien perpindahan panas yang sangat baik. Hal-hal yang disebutkan di atas adalah salah satu perbedaan utama dari kondensor berpendingin air dan berpendingin udara.

Evaporator

Pada diagram Ph dari siklus kompresi uap sederhana, evaporator mempunyai tugas merealisasikan garis 4-1. Setelah refrigeran turun dari kondensor melalui katup expansi masuk ke evaporator dan diuapkan, dan dikirim ke kompressor. Pada prinsipnya evaporator hampir sama dengan kondensor, yaitu sama-sama APK yang fungsinya mengubah fasa refrigeran. Bedanya, jika pada kondensor refrigerant berubah dari uap menjadi cair, 
maka pada evaporator berubah dari cair menjadi uap. Perbedaan berikutnya adalah, sebagai siklus refrigerasi, pada evaporatorlah sebenarnya tujuan itu ingin dicapai. Artinya, jika kondensor fungsinya hanya membuang panas ke lingkungan, maka pada evaporator panas harus diserap untuk menyesuaikan dengan beban pendingin di ruangan. Berdasarkan model perpindahan panasnya evaporator dapat dibagi atas natural convection dan forced convection. Pada evaporator natural convection, fluida
pendingin dibiarkan mengalir sendiri karena adanya perbedaan massa jenis. Pada jenis ini umumnya evaporator ditempatkan ditempat yang lebih tinggi. Fluida yang bersentuhan dengan evaporator akan turun suhunya dan massa jenisnya akan naik, sebagai akibatnya, fluida ini akan turun dan mendesak fluida di bawahnya untuk bersirkulasi. Sistem ini hanya mampu pada refrigerasi dengan kapasitas
kapasitas kecil, seperti kulkas. Kebalikannya, evaporator forced convection menggunakan blower untuk memaksa terjadinya aliran udara sehingga terjadi konveksi dengan laju perpindahan panas yang lebih baik. Pada evaporator dengan konveksi paksa dapat juga dibedakan atas dua bagian yaitu refrigeran mengalir di dalam pipa dan refrigeran mengalir di luar pipa.


Katup Expansi

Fungsi dari katup expansi ada dua, yaitu :

 (1) menurunkan refrigeran dari tekanan kondensor sampai tekanan evaporator 
 (2) mengatur jumlah aliran refrigeran yang mengalir masuk ke evaporator. 

Pada kondisi pengaturan yang ideal, sangat dipantangkan jika cairan referigeran dari evaporator sampai masuk ke kompressor.
Hal ini bisa saja terjadi, misalnya, karena beban pendinginan berkurang, refrigeran yang menguap di evaporator akan berkurang. Jika pasokan refrigeran cair dari kondensor tetap mengalir maka hal ini akan memaksa cairan
refrigeran masuk ke kompressor. Untuk menghindari hal inilah katup ekspansi difungsikan. Jika beban berkurang, maka pasokan refrigeran akan berkurang, sehingga menjamin hanya uap refrigeran yang masuk ke kompressor

Jenis katup expansi dapat dibagi atas 7 jenis, yaitu:

1. Katup expansi manual 
2. Tabung kapiler 
3. Orifice
4. Katup expansi automatic 
5. Katup expansi thermostatik 
6. Katup expansi mengapung 
7. Katup expansi elektronik

 Sistem Refrigerasi


Refrigerasi merupakan suatu proses penarikan kalor dari suatu benda/ruangan ke lingkungan sehingga temperatur benda/ruangan tersebut lebih rendah dari temperatur lingkungannya. Sesuai dengan konsep kekekalan energi, panas tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat dipindahkan. Sehingga refrigerasi selalu berhubungan dengan proses-proses aliran panas dan perpindahan panas.

Siklus refrigerasi memperlihatkan apa yang terjadi atas panas setelah dikeluarkan dari udara oleh refrigeran di dalam koil (evaporator). 

Siklus ini didasari oleh dua prinsip, yaitu:

1. Saat refrigeran cair berubah menjadi uap, maka refrigeran cair itu mengambil atau menyerap sejumlah panas. 
2. Titik didih suatu cairan dapat diubah dengan jalan mengubah tekanan yang bekerja padanya. Hal ini sama artinya bahwa temperatur suatu cairan dapat ditingkatkan dengan jalan menaikan tekanannya, begitu juga sebaliknya. 

Pada dasarnya sistem refrigerasi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Sistem refrigerasi mekanik

Sistem refrigerasi ini menggunakan mesin-mesin penggerak atau dan alat mekanik lain dalam menjalankan siklusnya. Yang termasuk dalam sistem refrigerasi mekanik di antaranya adalah:

a. Siklus Kompresi Uap (SKU) 
b. Refrigerasi siklus udara 
c. Kriogenik/refrigerasi temperatur ultra rendah 
d. Siklus sterling

2. Sistem refrigerasi non mekanik

Berbeda dengan sistem refrigerasi mekanik, sistem ini tidak memerlukan mesin-mesin penggerak seperti kompresor dalam menjalankan siklusnya.Yang termasuk dalam sistem refrigerasi non mekanik di antaranya :

a. Refrigerasi termoelektrik 
b. Refrigerasi siklus absorbsi 
c. Refrigerasi steam jet 
d. Refrigerasi magnetic 
e. Heat pipe



hanya itu yang dapat saya sampaikan sobat,
semoga bermanfaat ya,,,
Jika sobat mau tau lebih lanjut langsung ja ke alamat saya di Http://infootomotifsport.blogspot.com banyak lagi membahas tentang otomotif,,

wassallam..
M>S


Terima kasih atas kunjungannya



Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top